Ayo Sekolah di Madrasah

Kualitas siswa madrasah saat ini dinilai tidak berbeda jauh dengan siswa sekolah umum di Indonesia. Tagline madrasah kali ini mengusung tema Madrasah Mandiri Berprestasi para siswa madrasah kini telah mampu bersaing dengan para siswa lainnya di Nusantara," kesan miring terhadap eksistensi madrasah, keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki dan berbagai problem lainnya, kini mulai sirna.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah melakukan berbagai kebijakan dan program peningkatan mutu pendidikan.

Menurut Kementerian Agama, ada 7 alasan mengapa kita harus memilih sekolah di madrasah,

1.Sejarah telah mencatat bahwa madrasah telah melahirkan pemimpin di bidang pendidikan dan agama (scholar), negarawan dan bahkan pahlawan. Sebut saja misalnya Wahid Hasyim, Hamka, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Nurcholis Madjid (Cak Nur), KH M.A Sahal Mahfudz, AR. Fakhruddin dan Mahfud MD.

2.Madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk rakyat (masyarakat) berbeda dengan sistem pendidikan sekolah biasa atau community-based education. Dalam sejarahnya madrasah memiliki akar yang kuat untuk perjuangan bangsa dan memberantas kebodohan.

3.Madrasah telah memadukan dua kurikulum: kurikulum dari Kemdikbud dan Kurikulum dari Kementerian Agama. Atau dengan kata lain, madrasah juga memberikan materi pelajaran umum, sebagaimana sekolah-sekolah biasa dan juga memberikan materi-materi pelajaran agama yang lebih kuat dibandingkan sekolah-sekolah biasa,
Madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak yang mulia.

4.Madrasah tidak lagi dianggap sebagai pelengkap sistem pendidikan nasional, melainkan madrasah semakin menorehkan prestasi tidak hanya di bidang tafaqquh fi al din, akan tetapi juga dibidang-bidang lainnya, seperti riset ilmiah, vokasional, kewirausahaan, lingkungan (adiwiyata), dan sebagainya.

5.Madrasah tidak hanya mencetak kader intelektual yang profesional dan pintar saja, melainkan juga kader muslim yang berintegritas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Profesionalitas tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran. Sebaliknya integritas tanpa profesionalitas, akan menyebabkan kita jalan di tempat di tengah dunia yang kompetitif.

6.Pendidikan madrasah menyentuh empat dimensi pendidikan, yakni dimensi pikir (kognisi), dimensi hati (spiritual), dimensi rasa (estetika), dan dimensi raga (fisik).

7.Mencetak anak yang memiliki pandangan keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin dan menghargai kearifan lokal.

Demikian tujuh alasan yang dikutip dari http://madrasah.kemenag.go.id/, mengapa madrasah bisa menjadi pilihan tepat untuk pendidikan putra-putri generasi penerus Bangsa Indonesia.

Diana MANSABES

Tags :  

Komentar

Saat ini Komentar Tidak tersedia.