Pemerintah Republik Indonesia mempunyai cita-cita mewujudkan anak yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia. Anak adalah generasi bangsa harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Agar dapat tumbuh menjadi generasi yang handal anak-anak harus berkecukupan gizi. Apabila anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak yang kerdil (stunting).

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

MAN I Brebes sebagai bagian dari madrasah yang berada di lingkungan pemerintah kabupaten Brebes pun pada hari Selasa, 21 Mei 2024 mengambil bagian dalam kegiatan ini.

Bertempat di UKS MAN 1 Brebes, dipandu oleh 20 petugas PMR Wira, seluruh siswa-siswi dari kelas X s.d kelas XI dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) serta pemberian tablet tambah darah bagi siswa putri. Acara yang dipelopori oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab. Brebes ini selain didampingi oleh petugas UKS PMR juga didampingi oleh Pembina PMR, Pembina OSIS, Perwakilan Pengurus OSIS melalui arahan dari Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan Ma’mun Khakim.

Menurut Pembina PMR, Izzati, Petugas UKS dari PMR ada 20 siswa yang nantinya memandu pengukuran LILA secara bergantian per kelas dan pendampingan pemberian tablet penambah darah agar langsung diminum.

Ma’mun Khakim mengemukakan MAN 1 Brebes mensuport program pemerintah Kab. Brebes ini dalam penanganan dan pencegahan stunting dan launcing pengukuran LILA.  MAN 1 Brebes juga siap melaporkan hasil pengukuran dengan cara unggah ke website yang sudah ditetapkan.

Pada kegiatan ini MAN 1 Brebes juga menyediakan layanan backdrop, alat zoom dan konsumsi serta pelaksanaan kegiatan launching di ruang UKS.

(Aini Salsabila)